Kota Medan tak pernah kehabisan inovasi dalam urusan kuliner. Setelah tren bolu gulung, kopi susu kekinian, dan roti sobek viral, kini hadir satu lagi fenomena jajanan yang sedang mencuri perhatian, pisang bandung. Meski terdengar seperti berasal dari Jawa Barat, jajanan ini justru menjadi primadona baru di Medan, menghipnotis para pecinta camilan dengan rasa manis legit dan tampilan menggoda.
Bisnis pisang bandung kini bukan hanya sekadar trend lokal, tapi mulai dilirik para pelaku usaha kuliner sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Yuk, kita kupas tuntas fenomena bisnis di Medan yang tengah ramai ini!
Apa Itu Pisang Bandung?

Pisang bandung adalah inovasi kuliner berbahan dasar pisang kepok atau pisang raja yang dibakar, lalu disajikan dengan aneka topping kekinian seperti:
- Keju parut
- Cokelat meses
- Susu kental manis
- Saus stroberi, matcha, hingga tiramisu
Beberapa varian bahkan menambahkan topping premium seperti Nutella, Oreo crumble, atau lelehan cokelat Belgia.
“Pisang bandung itu seperti upgrade dari pisang bakar biasa, tampilannya lebih modern, rasanya lebih playful,” ungkap Dewi Sartika, owner gerai Pisang Bandung “Banana Bliss” di Medan.
Yang membuat jajanan ini cepat viral adalah kombinasi antara rasa klasik pisang bakar dengan sentuhan gaya sajian dessert modern ala cafe kekinian.
Asal Mula dan Kenapa Disebut Pisang Bandung?

Meski tren ini meledak di Medan, penamaan “Bandung” diyakini mengadopsi strategi marketing untuk:
- Memberikan kesan trend kota besar (Bandung terkenal sebagai pusat kuliner kreatif).
- Membuat namanya terdengar lebih nasional dan familiar di telinga konsumen Indonesia.
- Memanfaatkan popularitas kota Bandung yang identik dengan inovasi makanan ringan.
Secara produk, pisang bandung khas Medan ini memiliki karakteristik lokal seperti:
- Pemakaian pisang medan lokal yang lebih legit.
- Racikan topping yang lebih “heboh” dibanding pisang bakar biasa.
- Porsi jumbo untuk berbagi.
Kenapa Bisnis Pisang Bandung Begitu Ramai di Medan
Harga Terjangkau, Margin Tinggi
Modal bahan baku pisang dan topping relatif murah. Dengan harga jual di kisaran Rp 15.000–Rp 30.000 per porsi, margin keuntungan bisa mencapai 50%–70%.
Visual Menarik untuk Media Sosial
Tampilan yang penuh topping warna-warni sangat instagramable, membuat konsumen senang membagikan foto di media sosial. Ini secara organik mendorong promosi dari mulut ke mulut. Baca juga tentang Menilik Rasa Roti Srikaya Tet Fai yang Viral 4 Tahun Lalu.
Bisa Dijual Online dan Offline
Pisang bandung cocok dijual lewat berbagai platform:
- Outlet kecil atau booth di pusat kuliner.
- Sistem pre-order lewat Instagram dan WhatsApp.
- Platform delivery seperti GrabFood dan GoFood.
Modal Awal Relatif Kecil
Untuk memulai usaha pisang bandung, modal awal bisa ditekan dengan:
- Sewa booth kecil di pusat jajan (sekitar Rp 3–5 juta per bulan).
- Alat sederhana seperti kompor gas, panggangan, dan topping stand.
- Modal bahan baku awal sekitar Rp 2–3 juta.
Cara Memulai Bisnis Pisang Bandung
Riset Pasar dan Pilih Lokasi Strategis
Cari area dengan lalu lintas pejalan kaki tinggi seperti:
- Dekat kampus
- Pusat jajanan malam
- Dekat komplek perumahan
Kreasikan Menu
Tidak cukup hanya menawarkan pisang bakar klasik. Harus ada:
- Pilihan topping premium (matcha, red velvet, salted caramel).
- Paket hemat untuk berbagi (buy 2 get 1).
- Seasonal menu untuk menarik minat baru.
Bangun Branding yang Kuat
Nama usaha, logo, desain booth, hingga packaging harus:
- Eye-catching
- Sesuai dengan target pasar (anak muda dan keluarga muda)
- Mudah diingat
Contoh branding sukses: “Banana Bliss”, “Bandung Bakar Medan”, “Pisang Party”.
Maksimalkan Promosi Digital
Kunci sukses bisnis kuliner zaman sekarang adalah promosi online:
- Buat akun Instagram dan TikTok.
- Rajin upload foto dan video pendek behind the scenes.
- Tawarkan promo khusus untuk followers baru.
- Berkolaborasi dengan food vlogger lokal.
Tantangan dalam Bisnis Pisang Bandung
Meski terlihat menjanjikan, tetap ada tantangan seperti:
- Persaingan ketat: Banyak pemain baru bermunculan, harus punya diferensiasi.
- Ketergantungan pada kualitas pisang: Tidak semua pisang cocok untuk dibakar dan diberi topping.
- Manajemen topping: Banyak topping cepat rusak bila tidak disimpan dengan benar.
Kunci bertahan adalah inovasi terus-menerus dan konsistensi dalam rasa serta pelayanan.
Pisang Bandung, Bukan Hanya Tren, Tapi Peluang Bisnis Menjanjikan
Pisang bandung bukan sekadar camilan viral sesaat. Dengan pengelolaan yang tepat, inovasi berkelanjutan, dan strategi marketing kreatif, bisnis ini bisa menjadi sumber penghasilan jangka panjang di tengah dunia kuliner yang dinamis.
“Kalau kamu bisa mengemas produk tradisional menjadi kekinian tanpa kehilangan rasa aslinya, pasar akan selalu ada,” kata Dewi Sartika.
Jadi, bagi kamu yang sedang mencari ide usaha kuliner dengan modal kecil, margin besar, dan potensi viral tinggi, mungkin sekarang saatnya melirik bisnis ini.