Bisnis Angkringan Kaki Lima yang Banyak Diminati Anak Muda

Ide Bisnis22 Views

Beberapa tahun terakhir, ada satu fenomena yang makin marak terlihat di sudut-sudut kota hingga pinggiran kampus, bisnis angkringan kaki lima yang ramai dipenuhi anak muda. Dulu dianggap sebagai tempat ngopi murah bagi sopir dan buruh malam, kini angkringan menjelma menjadi gaya hidup kuliner urban yang digemari berbagai kalangan.

Tak heran jika bisnis angkringan kini menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan, terutama bagi para generasi muda yang ingin memulai usaha dengan modal kecil tapi potensi besar. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara panjang dan detail tentang bisnis angkringan kaki lima, kenapa tren ini booming di kalangan anak muda, serta bagaimana strategi membangun angkringan modern yang tetap mempertahankan jiwa tradisional.

Apa Itu Angkringan?

Bisnis Angkringan

Angkringan berasal dari kata “angkring” dalam bahasa Jawa, yang artinya tempat duduk santai. Awalnya, angkringan dikenal sebagai gerobak sederhana berisi nasi kucing, gorengan, dan aneka sate, lengkap dengan termos teh hangat atau kopi tubruk.

Berasal dari Solo dan Yogyakarta, angkringan menyebar ke berbagai daerah dan mengalami modifikasi sesuai selera lokal. Kini, angkringan tidak hanya identik dengan makanan murah, tapi juga tempat nongkrong santai, ngobrol bebas, bahkan “ngonten” alias membuat konten.

Mengapa Bisnis Angkringan Digemari Anak Muda?

Modal Kecil, Skala Fleksibel

Bisnis Angkringan

Bisnis angkringan bisa dimulai dengan modal Rp 5 juta – Rp 15 juta, tergantung skala dan lokasi. Biaya operasional harian juga ringan karena menu yang dijual adalah makanan rakyat dengan margin laba cukup tinggi.

Contoh: nasi kucing seharga Rp 3.000 bisa diproduksi dengan biaya di bawah Rp 1.500 per bungkus.

Konsep Tradisional Bertemu Sentuhan Estetik

Bisnis Angkringan

Anak muda tertarik dengan konsep yang kental nuansa lokal, tetapi tetap estetik dan Instagramable. Maka, muncullah tren angkringan dengan desain lampu bohlam, musik akustik, QRIS pembayaran, dan bahkan konsep open mic.

Perpaduan antara “ndeso” dan modern inilah yang membuat angkringan relevan di era digital.

Ruang Ekspresi Sosial

Di tengah mahalnya harga kopi di kafe, angkringan menawarkan alternatif tempat berkumpul yang murah meriah tapi tetap cozy. Banyak komunitas mahasiswa, musisi indie, hingga kreator konten yang menjadikan angkringan sebagai basis aktivitas mereka.

Potensi Viral di Media Sosial

Angkringan mudah dipromosikan secara organik lewat TikTok, Instagram Reels, dan Twitter (X). Video tentang “angkringan estetik” atau “makan nasi kucing 10 ribu dapat apa?” sering jadi FYP (For Your Page). Baca juga tentang Peluang Usaha Milenial, Bisnis yang Tepat untuk Anak Muda.

Elemen Penting dalam Bisnis Angkringan Modern

Menu Variatif Tapi Tetap Khas

Meski nasi kucing dan sate usus tetap jadi primadona, angkringan kekinian mulai menambah menu seperti:

  • Sate taichan versi kaki lima
  • Es teh lemon, kopi susu gula aren
  • Roti bakar isi keju lumer
  • Camilan Korea ala angkringan (tteokbokki murah, ramyeon kaki lima)

Tetap pertahankan elemen tradisional, tapi berani berinovasi!

Desain Gerobak atau Lapak yang Menarik

Tampilan visual menjadi kunci menarik pelanggan muda:

  • Gunakan papan nama lucu atau nyeleneh
  • Pilih warna hangat, lampu kuning, dan properti vintage
  • Siapkan spot duduk lesehan plus colokan dan Wi-Fi (jika memungkinkan)

Sistem Pembayaran Cashless

Anak muda makin jarang bawa uang tunai. Siapkan QRIS, e-wallet (OVO, DANA, Gopay), dan scan barcode menu untuk memberi kesan angkringan adaptif terhadap zaman.

Promosi Lewat Media Sosial

Gunakan akun Instagram dan TikTok untuk mengunggah:

  • Proses masak
  • Review menu (ASMR style)
  • Interaksi pelanggan
  • Event mingguan seperti live akustik atau trivia night

Studi Kasus Sukses: Angkringan Anak Muda yang Viral

“Angkringan Lik Denny” – Jogja

  • Lokasi: dekat kampus UGM
  • Omset per malam: Rp 2 juta – Rp 4 juta
  • Menu andalan: nasi kucing sambal matah, sate sosis crispy
  • Unik: disediakan permainan UNO dan catur untuk pengunjung

“Angkringan Djiwa” – Bandung

  • Lokasi: Dago Atas
  • Konsep: kolaborasi angkringan + cafe kekinian
  • Desain gerobak unik dengan sound system mini
  • Selalu ramai karena didukung influencer lokal

Tabel Estimasi Modal Awal Bisnis Angkringan

KomponenEstimasi BiayaKeterangan
Gerobak + properti displayRp 3.000.000 – Rp 5.000.000Termasuk meja, banner, lampu
Alat masak & perlengkapanRp 2.000.000 – Rp 3.000.000Kompor, panci, termos
Bahan baku awalRp 1.500.000 – Rp 2.000.000Nasi, lauk, minuman, bumbu
Promosi & brandingRp 500.000 – Rp 1.000.000Cetak banner, sosial media ads
Biaya operasional minggu pertamaRp 1.000.000 – Rp 1.500.000Termasuk listrik, air, staf
Total Modal AwalRp 8.000.000 – Rp 12.500.000Skala kecil menengah

Tips Sukses Jalankan Bisnis Angkringan

  1. Konsisten di rasa dan pelayanan
  2. Jangan takut bikin konsep nyentrik, asal tetap nyambung
  3. Jaga kebersihan dan kenyamanan, termasuk fasilitas cuci tangan
  4. Aktif bikin konten harian dan balas komentar followers
  5. Buat promo kecil seperti “beli 3 gratis teh hangat” atau “gratis wifi untuk 1 jam”

Angkringan kaki lima bukan hanya jualan nasi kucing dan teh manis, tapi kini telah bertransformasi menjadi gaya hidup baru yang digemari anak muda. Dengan sentuhan kreatif, konsep yang relatable, dan semangat wirausaha, angkringan bisa menjadi ladang cuan sekaligus wadah ekspresi budaya urban.

Bagi kamu yang sedang mencari ide usaha modal kecil tapi impact besar, bisnis angkringan bisa jadi jawaban. Karena di balik asap sate dan semangkuk nasi hangat, ada cerita tentang anak muda yang berani bermimpi — dan membuktikannya di jalanan kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *